Minggu, 06 Mei 2012

Budidaya Pepaya

MAKALAH BERTANAM PEPAYA

I.    PENDAHULUAN
A.    Manfaat Tanaman Pepaya

Tanaman pepaya merupakan tanaman buah yang banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Tanaman pepaya dari mulai akar, batang, daun, buah dan getahnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup manusia.
Akar, daun dan bunga dapat digunakan untuk obat. Daun yang muda dapat disayur, daun yang sudah tua dapat dibuah makanan ternak. Batang dapat digunakan untuk makanan ternak terutama pada musim kemarau.
Buah pepaya yang masih muda dapat dibuat sayur, sedangkan buah yang masak dapat dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai buah meja, juga dapat dikonsumsi  dalam bentuk olahan, misalnya dibuat manisan dan sebagainya.
Getah pepaya juga dapat dimanfaatkan, antara lain untuk melinakkan daging.

B.    Lingkungan Yang Cocok
Jika akan menanam pepaya, sebaiknya diketahui syarat-syarat tumbuhnya. Tanaman pepaya dapat tumbuh baik pada dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Tanaman pepaya sangat baik bila ditanam [ada tanah yang subur, gembur dan mudah merembeskan air.
Apabila tanaman pelaya ditanam pada tempat yag becek, dain-daun pepaya akan menguning, kemudian rontok. Akhirnya tanaman akan mati.
Jenis pepaya yang sering ditanam, antara lain pepaya semangka, pepaya cibinong, pepaya bangkok dan pepaya solo.

II.    PEMBIBITAN
A.    Pembuatan Benih

Perbanyakan tanaman pepaya dilakukan secara generatif atau dengan biji. Biji pepaya yang telah terpilih dan siap disemai disebut benih. Benih pepaya yang baik dapa diperole dari buah pepaya yang berbentuk bulat panjang, sudah masak, dan dipetik dari pohon induk yang berumur dua tahun atau lebih.
Buah pepaya yang masak ditandai dengan warna kuning merata pada kulit buah. Untuk memperoleh benih, buah pepaya dipotong pada pangkalnya ¼ bagian, lalu diambil biji yang berada di tengah buah. Biji dicuci bersih, kemudian dijemur hingga kering.

B.    Penyemaian Pepapa
Menyemai pepaya sangat mudah dilakukan dan sederhana. Langkah pertama adalah siapkan media semai yang terdiri atas campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Perbandingannya ialah tanah satu bagian, pasir satu bagian dan pupuk kandang satu bagian, lalu dicampur sampai merata. Kemudian campuran itu dimasukkan ke dalam polibag (wadah media semai).
Untuk mempercepat tumbuhnya benih, benih direndam di dalam air hangat-hangat kuku selama ± 30 menit.
Utuk mendapkan pertumbuhan yang baik,  bibit dalam persemaian perlu dirawat dengan baik pula. Yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam perawatan adalah penyiraman bibit tanaman pepaya tidak tahan terhadap air berlebihan. Oleh karena itu tanahnya jangan sampai terlalu becek, cukup asal media semai yang ada dalam polibag tersebut basah merata. Jika terlalu becek, akar akan membusuk dan akhirnya bibir akan mati.
Setelah tingginya ± 10 cm dan telah memiliki 6-8 helai daun, bibit pepaya tersebut sudah siap tianam di kebun. Ciri-ciri pepaya yang siap untuk ditanam, antara lain sebagai berikut :
1.    Pohonya tumbuh kekar dengan tinggi ± 10 cm
2.    Daunnya telah mencapai 6-8 helai dan berwarna hijau)
3.    Bibit tidak terserang penyakit


III.    PERSIAPAN TANAM
A.    Pembersihan Lahan dan Pengajiran

Langkah awal dalam penanaman pepaya adalah pembersihan lahan dengan menghilangkan semak-semak atau rumput penganggu.
Kemudian, pasanglah air yang disesuaikan dengan ukuran jarak tanam yang diinginkan. Pemasangan ajir dengan cara membuat garis lurus ke arah utara dan selatan. Kemudian, pada ujung garis tersebut ditarik garis lurus membujur ke timur dan ke barat sehingga membentuk siku-siku. Ukur jarak  setiap garis potong tersebut dan tandailah dengan patok. Dari setiap patok ditarik garis sejajar sehingga terbentuk beberapa garis lurus yang berpotongan dan membentuk titik temu, itulah jarak tanam. Dengan cara itu, jarak tanam pepaya akan sama dan lurus.

B.    Pembuatan Lubang Tanam
Satu sampai dua minggu sebelum menanam, sebaiknya sudah dibuat lubang tanam agar lubang tersebut mendapat banyak sinar matahari. Dengan begitu bibit-bibit panyakit yang ada dalam lubang tersebut akan hilang. Jarak tanam pepaya antara 2,5 m x 2,5 m dan 3 m x 3 m. Oleh karena itu, pembuatan lubang tanam harus juga disesuaikan dengan jarak tanam yang diinginkan.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Dalam pembuatan lubang tanam, tanah galian bagian atas dan bagian bawah dipisahkan. Lubang tanah ditutup, setelah diberi pupuk dasar. Untuk menutup lubang tanah, tanah galian bagian bawah dikembalikan ke bawah dan tanah galian bagian atas kembali diatas.

C.    Pemberian Pupuk
Agar tanaman tumbuh denga nbaik dan subur, sebelum ditanam, berilah lubang tanaman pupuk dasar sebagai persediaan makanan untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk dasar yangdigunakan adalah pupuk kandang, Pupuk TSP, KCL dan urea.
Pupuk kandang diberikan sebanyak ± 2 blik, TSP 50 gram, KCl 45 gram, dan urea 20 gram setiap lubang tanam. Kemudian, aduklah sampai rata.

D.    Penanaman
Waktu yang baik untuk menanam pepaya adalah menjelang musim hujan agar saat pertumbuhan awal berada pada musim hujan. Dengan demikian, tanaman akan berbuah pada musim hujan sehingga buahnya menjadi besar-besar.
Bibit yang sudah siap tanam dikeluarkan dari polibag (wadah), kemudian ditanam tepat di tengah lubang tanam. Penanaman yang baik hanya sedalam pangkal batang.


IV.    PEMELIHARAAN TANAMAN
A.    Penyiangan

Segera lakukan penyiangan apabila tanaman pepaya sudah ditumbuhi rumput pengganggu. Apabila tidak disiangi, selain mengganggu pertumbuhan tanaman, rumput juga merupakan tempat persembunyian dan perkembangbiakan hama tanaman. Penyiangan harus dilakukan secara berhati-hati, cukup menghilangkan rumputnya saja, sebaiknya penyiangan dilakukan sesering mungkin. Yaknik setiap tumbuh rumput segera disiangi.

B.    Penyulaman
Penyulaman dilakukan segera sesudah ada tanaman yang mati agar tumbuhnya tidak ketinggalan dari tanaman yang lain.

C.    Pembuatan Saluran Air atau Parit
Agar pada musim hujan tanah disekeliling tanaman pepaya tidak becek dan pada musim kemarau mudah disiram. Kebun pepaya perlu dibuatkan saluran air yang baik.
Tanaman pepaya hanya memerlukan cukup air (tidak tahan akan air yang berlebihan), kebun pepaya hendaklah selalu diusahakan dalam keadaan basah, tapi jangan sampai becek. Apabila tempat penanaman papaya selalu becek, akar tanaman akan busuk dan akhirnya tanaman akan mati.

D.    Pemupukan
Untuk mempertahankan kesuburan tanaman dan agar buahnya tetap besar-besar, tanaman perlu diberi tambahan pupuk. Pemupukan pertama dilakukan pada waktu tanaman menjelang berbunga. Kemudian, pemupukan diulangi setiap menjelang tanaman berbunga dan sehabis panen (buah sudah dipanen semua). Pupuk yang digunakan adalah urea 200 gram (± 1 gelas), TSP 100 Gram (±1/2 gelas) dan KCl 200 gram (± 1 gelas)

E.    Pengairan
Pada musim kemarau, tanaman pepaya perlu diberi air (disiram). Penyiraman dapat dileb, dapat juga disiram.

F.    Pemilihan Tanaman yang Dapat Menghasilkan
Tanaman pepaya ada yang memiliki bunga jantan (disebut pepaya jantan), yang memiliki bunga betina (disebut pepaya betina), dan yang memiliki bunga sempurna (disebut pepaya sempurna). Yang dapat menghasilkan buah banyak dan besar hanyalah tanaman pepaya yang memiliki bunga sempurna saja. Tanaman yang berbunga jantan tidak dapat berbuah dan tanaman yang berbunga betina walaupun dapat berbuah, buahnya bulat-bulat  dan kecil. Apabila dikebun ada tanaman pepaya jantan atau betina, sebaiknya kedua jenis pepaya itu dibuang saja.


V.    PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A.    Pengendalian Hama

Ada beberapa hama yang menyerang tanaman pepaya, antara lain sebagai berikut :
1.    Tungau atau Hama Merah
Apabila tanaman pepaya pada musum kemarau daun mudanya menjadi keriting dan bunganya rontok, amatilah di balik daun mungkin terdapat serangga kecil yang berwarna kuning atau kemerah-merahan. Jika ada, itu berarti bahwa tanaman pepaya sedang terserang kutu daun atau tungau. Tungau hidup di balik daun dan bunga. Apabila dibiarkan hasilnya akan menurun, bahkan tanaman pepaya tidak akan berbuah sama sekali.
Cara pemberantasannya ialah dengan menyemprotkan insektida (obat pemberantas serangga


2.    Codot atau Kampret
Codot atau kampret termasuk binatang malam. Mereka mencari mangsanya pada malam hari. Binatang ini selain makan serangga, juga makan buah-buahan, terutama buah yang rasanya manis, termasuk buah pepaya yang sudah masak. Untuk menghindari agar tidak dimakan codot atau kampret, buah pepaya  dipanen pada waktu setengah masak/

3.    Burung
Banyak jenis burung pemakan buah. Oleh karena itu mungkin sekali buah pepaya yang sudah matang akan dimakan burung.

B.    Pengendalian Penyakit
Seperti halnya tanaman lain, tanaman pepaya pun tidak luput dari ancaman penyakit yang merugikan. Penyakit yang menyerang tanaman pepaya antara lain sebagai berikut.
1.    Penyakit Semai Rebah (Damping Off)
Penyakit ini menyerang persemaian pepaya dengan sangat cepat. Tanda-tanda serangganya adalah bibit dalam persemaian menjadi rebah dan bagian pangkal batang busuk. Cara pencegahannya adalah bibit yang terserang penyakit segera dibuang. Bibit yang belum terserang segera disemprot dengan fungisida (obat yang digunakan untuk menyemprot penyakit tanaman)

2.    Penyakit Layu (Pytophthora Parasitica)
Penyakit ini menyerang akar tanaman, terutama pada tanaman di bawah tanah yang becek dan udara lembab. Akar yang terserang penyakit ini akan menjadi busuk, tanaman pun layu, dan akhirnya mati.

3.    Penyakit Layu Bakteri (Bacterium Papayae)
Penyakit ini menyerang akar empelur tanaman, terutama di daerah dataran rendah  yang udaranya panas. Tanaman yang terserang penyakit ini akan menjadi layu dan kahirnya mati. Penyakit ini belum dapat diberantas kecuali dengan pengaturan pengairan yang baik.

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ...........................................................        i
DAFTAR ISI ...................................................................         ii

BERTANAM PEPAYA...........................................................        1
I.     Pendahuluan............................................................       1
       A.    Manfaat Tanaman Pepaya.......................................        1
       B.    Lingkungan Yang Cocok.........................................         1
II.    Pembibitan.............................................................         1
       A.    Pembuatan Benih................................................         1
       B.    Penyemaian Benih..............................................         2
III.    Persiapan Tanam ......................................................         2
       A.    Pembersihan Lahan  dan Pengajiran...........................         2
       B.    Pembuatan Lubang Tanam.......................................         3
       C.    Pemberian Pupuk................................................         3
       D.    Penanaman.......................................................          3
IV.    Pemeliharaan Tanaman...............................................          4
       A.    Penyiangan ......................................................         4
       B.    Penyulaman......................................................         4
       C.    Pembuatan Saluran Air atau Parit.............................         4 
       D.    Pemupukan......................................................         4
       E.    Pengairan........................................................         5
       F.    Pemilihan Tanaman Yang Dapat Menghasilkan................         5
V.    Pengendalian Hama...................................................         5
      A.    Pengendalian Hama..............................................         5
      B.    Pengendalian Penyakit..........................................         6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar