Selasa, 08 Mei 2012

LEGENDA ARIO DILAH

LEGENDA ARIO DILAH MENERTIPKAN PALEMBANG

       Setelah Kerajaan Sriwijaya dikalahkan oleh kerajaan Majapahit selama beberapa tahun di sejumlah daerah termasuk Palembang sering terjadi kerusuhan.
         Menurut cerita ketika itu di hutan belantara tinggallah sepasang suami istri sejenis raksasa dan satu anaknya perempuan. Ketika anak itu meranjak dewasa, ia sering berjalan seorang diri, bersembunyi-sembunyi. Melihat kehidupan manusia di desa, sekali ia berkata kepada ayah.
        “Aku perempuan, aku ingin menjadi manusia, sering aku mengintai melihat kehidupan manusia di desa, mereka bekerja di sawah bersama-sama, mandi beramai-ramai tubuh dan wajah mereka cantik-cantik” ingin bisa bersukaria.
Ayahnya menjawab: “kita ini sejenis raksasa nak memang benar manusia perempuan memiliki wajah yang cantik, tapi ketahuilah manusia banyak yang bersifat buruk, walaupun kita buruk kita tidak mempunyai sifat yang buruk”. Anak itu masih merengek, kedua orang tuanya itu tidak tega melihat anaknya itu selalu merengek.
Ayahnya berkata kembali : “Baiklah jika kau ingin menjadi manusia kau harus bertapa selama 3 hari 3 malam di saat bulan purnama”. Diantarkan anak itu ke suatu goa yang sangat besar…..!
       Setelah selesai kedua orang tuanya itu sangat kagum melihat anaknya berubah menjadi manusia yang cantik jelita dan diberi nama Endang Sasmita Putri.
Ayahnya berkata : “Nak kita harus berpisah, sudah ku katakan manusia banyak yang bersifat buruk, sebelum kamu bergaul denga manusia kau harus mempelajari berbagai macam ilmu bela diri”. 3 tahun lamanya ia menuruti ayahnya untuk belajar ilmu bela diri.
Ibunya berpesan : “Nak ubahlah kapas ini menjadi benang dan jahitlah menjadi selendang”.
Ayahnya berpesan : “Jangan kau menirukan sikap manusia yang buruk dan jangan sedikitpun makan daging mentah, walau kita pemakan daging mentah.
         Dengan hati yang ceria Endang pun lalu mendekat ke suatu desa terdengar suara minta tolong dengan ramai. Ternyata ada 6 perampok yang merampok desa itu dan pergi membawa bakul yang berisi barang penduduk. Endang pun lalu meloncat dan berhenti di depan perampok itu. Kepala perampok itu berkata “Ha ha… he he…” ada gadis cantik yang menyerahkan dirinya tangkap aja”. 3 perampok melepaskan barang rampokannya dan lalu menangkap dengan kaki kanan Endang yang digerakkan dengan cepat perampok itu lalu jatuh ke tanah. Kepala perampok itu sangat marah dan lalu ia keluarkan goloknya, dengan tangan Endang yang halus ia lalu menangkap golok itu, dan jatuh di depan kaki Endang seakan meminta ampun “ampun dewi kiranya kau dewi yang sakti” penduduk lalu mendekat ada yang membawa kayu dan golok, penduduk berkata “trima kasih dewi kau telah menyelamatkan kami sekarang kami akan membunuh mereka” jangan diam di tempat semua, kalau kamu membunuhnya berarti kamu sama dengan perampok ini saling membunuh” perampok itu sangat heran, dewi lalu bertanya : “Apakah kamu memiliki keluarga bukan? “Ampun dewi kami semua memiliki keluarga”. “bagaimana kalau harta kamu diambil dan harta bendamu diambil apakah kamu bisa mengatasinya“ Ampun dewi kiranya kami tidak bisa mengatasinya”.
         Terdengarlah berita ini ke Rajasanegara Hayam Wuruk yaitu Prabu Wijaya ke 5. Raja menyuruh pasukannya untuk menangkap dewi disuruh menghadap. “Terima kasih dewi kau telah menyelamatkan desa itu”. Raja terpesona melihat kecantikan Endang, Endang pun tidak menolak tawaran raja untuk menjadi istrinya.
Alkisah, Endang pun hamil, ia mengidam daging kelinci bersembunyi-sembunyi ia pergi ke hutan, setelah ia mendapatkan kelinci ia langsung memakannya dengan lahap, ia lupa dengan janji ayahnya tidak boleh memakan daging mentah, perlahan-lahan ia berubah menjadi raksasa kembali, dengan rasa malu ia tidak kembali ke istananya, tapi ia pergi ke hutan belantara mencari kedua orang tuanya. Berbulan-bulan tlah berlalu ia melahirkan seorang anak pria yang diberi nama Joko Dilah, karena Endang mempelajari ilmu bela diri sekarang ia ajarin anaknya berbagai macam ilmu bela diri ketika anaknya itu meranjak dewasa, ia bertanya kepada ibunya : “Bu siapa ayahku dan dimana ia berada?” Endang sangat bingung, ia harus menjawab apa, Endang lalu bertapa kembali ke goa itu, anaknya itu sangat bangga melihat ibunya itu menjadi manusia yang cantik jelita, Joko Dilah lalu pergi mencari ayahnya, setelah ketemu Joko Dilah berkata, “Aku anakmu aku anak Endang Sasmita Putri”, Ayahnya menjawa “Bohong aku tidak percaya bahwa kau anak Endang Sasmita Putri coba kamu keluarkan berbagai macam ilmu bela diri” setelah ia keluarkan berbagai macam ilmu bela diri baru ia percaaya bahwa itu anaknya diganti namanya sebagai Ario Dilah mendapat gelar Depati Ario Dilah bagian Sumatera yang sering disebut Palembang masih dikuasai perampok oleh perampok cina bertahun-tahun penduduk disuruh bernelayan, menanam rempah-rempah dan hasilnya ia ambil. Disitulah perampok cina dan penduduk sering terjadi kerusuhan.
         Depati Ario Dilah diperintah dengan Rajasanegara disuruh mengatasi perampok cina. Setahun tlah berlalu ia memenangkan pertarungan itu, Depati Ario Dilah berkata “Kamu sekeluarga boleh tinggal di sini tapi ada satu sarat tidak boleh tinggal di daratan” dengan rasa terima kasih lalu mendirikan rumah di atas rakit dan dinamakan Cina Rakit.
 
KESIMPULAN
         Cerita ini merupakan legenda. Orang tak percaya pernah terjadi. Namun sampai sekarang masih ingat sebutan ‘Cina Rakit’ dan di kota Palembang ada kampung yang bernama Ario Dilah. Sementara itu, nama Ario Damar, menjadi tokoh cerita rakyat yang hidup sampai dewasa ini, mengisahkan kehebatan ilmunya, kegagahan menumpas musuh dan kebijaksanaan serta keadilannya memerintah.
         Hikmah legenda iin, antara lain, seorang manusia yang memiliki ilmu dan kekuatan menumpas musuh, memegang teguh ajaran orang tua, dapat memimpin pemerintahan yang berlaku adil terhadap masyarakat, namanya akan dikenang manusia sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar